Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Preferensi Remaja Dalam Menggunakan Tas Ramah Lingkungan
Kata Kunci:
Interaksi Sosial, Media Sosial, Remaja, Tas Ramah Lingkungan, Konsumsi BerkelanjutanAbstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dampak interaksi sosial terhadap preferensi remaja saat menggunakan ramah lingkungan tas. Latar belakang penelitian ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran akan masalah lingkungan, khususnya di kalangan generasi muda, serta mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk. Meskipun demikian, adopsi produk ramah lingkungan masih menghadapi tantangan seperti harga tinggi, kurangnya aksesibilitas, dan efek negatif dari kehidupan digital. Interaksi sosial melalui tema sebaya dan media sosial penting dalam mempengaruhi preferensi konsumen remaja, khususnya dalam kaitannya dengan gaya hidup dan nilai-nilai sosial.
Jenis kajian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini terdiri dari warga Jabodetabek yang berusia antara 15 dan 21 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan ukuran sampel minimal 100 orang. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Dalam rangka menganalisis data, peneliti menggunakan regresi berganda dengan alat lunak SPSS versi 25 untuk memahami bagaimana variabel interaksi sosial mempengaruhi preferensi penggunaan tas ramah lingkungan.
Studi ini menyimpulkan bahwa interaksi sosial, khususnya melalui media sosial, memainkan peran penting dalam mempengaruhi preferensi konsumen terhadap produk ramah lingkungan. Media sosial muncul sebagai faktor yang paling berpengaruh karena kemampuannya untuk mempengaruhi persepsi konsumen, baik terhadap produk maupun diri mereka sendiri. Selain itu, penggunaan sebaya sebagai kelompok acuan juga berkontribusi signifikan terhadap proses pengembangan keputusan.
Menurut temuan penelitian, preferensi terhadap produk ramah lingkungan tidak terlalu kuat karena kesadaran lingkungan, dan juga sangat dipengaruhi oleh media sosial dan simbol kehidupan sehari-hari yang lazim di dunia digital. Dengan demikian, faktor sosial dan digital memiliki dampak yang kurang signifikan daripada faktor ekologis dalam hal mendorong adopsi produk oleh generasi muda. Pada dasarnya, strategi penjualan produk ramah lingkungan kepada remaja harus didasarkan pada konten komunitas dan digital yang relevan dengan identitas dan nilai-nilai mereka.
Penelitian ini menyarankan bahwa strategi promosi ramah lingkungan harus menekankan aspek sosial, estetika, dan pendidikan yang sejalan dengan karakteristik remaja. Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut antara lain menggunakan metode campuran, mengharuskan lokasi penelitian berada di daerah semi-perkotaan, dan menggunakan serangkaian ilustrasi yang lebih komprehensif. Diharapkan hal ini akan membantu mengembangkan strategi untuk hijau dan meningkatkan pencapaian SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Referensi
Agrahari, V. (2023). A Study of Effective Marketing Strategy for Teenage Consumers in Prayagraj. August, 0–14.
Arora, N. K., & Mishra, I. (2023). Responsible consumption and production: a roadmap to sustainable development. Environmental Sustainability, 6(1), 1–6. https://doi.org/10.1007/s42398-023-00266-9
Arora, R., Chawla, A., & Sachdeva, V. (2014). an Analytical Study of Consumer Awareness Among Teenagers. International Journal of Advanced Research, 3(8), 137–154. www.garph.co.uk
Ashwini, V., & Aithal, P. S. (2023). Development of a New Conceptual Model: Consumers’ Purchase Intention towards Eco-friendly Bags. International Journal of Management, Technology and Social Sciences (IJMTS), 8(4), 154–195. https://doi.org/10.5281/zenodo.10162738
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Cilia Yumaiza

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.